LARANGAN — Di hadapan murid-murid MI Sirojut Tholibin Rengaspendawa, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Akhmad Sururi selaku Kepala Madrasah menekankan pentingnya menumbuhkan cinta dan kasih sayang di lingkungan madrasah. Hal tersebut sejalan dengan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) yang diterapkan. KBC adalah pendekatan kurikulum yang bertujuan menumbuhkan karakter siswa yang berakhlak mulia, cinta tanah air, mencintai ilmu, dan peduli lingkungan, dengan menciptakan madrasah yang aman, ramah anak, dan inklusif.
"Mari kita perkuat rasa cinta dan kasih sayang di lingkungan madrasah kita. Dengan mencintai Allah dan Rasul-Nya, maka akan tergerak untuk melaksanakan kebiasaan beribadah. Kebiasaan beribadah, termasuk salat lima waktu, juga menjadi ciri anak yang hebat untuk menuju Indonesia Emas," kata Akhmad Sururi saat menjadi pembina upacara pada Senin, 22 September 2025.
Menurut Akhmad Sururi, kekuatan karakter beragama dalam beribadah menjadi perwujudan akhlak mulia, yang merupakan bagian dari tujuan pendidikan nasional. Nilai cinta kepada Allah dan Rasul akan berkembang menjadi semangat cinta dan kasih sayang kepada sesama. "Di sinilah sesungguhnya agama mengajarkan kasih sayang dan cinta dalam kehidupan," ujarnya.Sururi mengutip salah satu hadis Nabi Muhammad SAW yang artinya, "Tebarkanlah kasih sayang di atas bumi, niscaya makhluk di langit akan memberikan kasih sayang kepada kalian." Ini menjadi dasar bagi setiap orang beragama untuk selalu berbuat kasih sayang kepada sesama manusia. Dengan menebarkan kasih sayang dan cinta, maka terwujudlah harmoni kehidupan.
Cinta kepada lingkungan, lanjut Kepala MI Sirojut Tholibin, juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pesan KBC. Lingkungan yang bersih, nyaman, dan tertib adalah buah dari cinta kepada lingkungan. Dengan mencintai lingkungan, segala jenis tumbuhan yang ada di sekitar madrasah akan terpelihara dengan baik. Demikian pula dengan mencintai ruang kelas, kebersihan dan ketertiban akan selalu terjaga.
"Sebagai anak bangsa, kita semua juga harus mencintai tanah air, negeri Indonesia. Hari ini kita melakukan upacara bendera, yang merupakan bagian dari implementasi cinta tanah air. Penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih sebagai simbol negara menjadi wujud cinta kita kepada bangsa. Teks Pancasila yang kita baca bersama menjadi komitmen cinta kita dengan mengamalkan lima dasar negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pembukaan UUD 1945 yang kita dengarkan bersama juga menjadi bagian dari representasi cinta kita kepada bangsa Indonesia yang merdeka atas berkat rahmat Allah dan perjuangan para pahlawan pendiri bangsa," tegas Sururi di hadapan seluruh peserta upacara."Dengan mengembangkan dan memupuk rasa cinta dan kasih sayang, suasana belajar kita menjadi senang dan gembira. Kita tidak boleh menyakiti sesama, baik melalui ucapan, fisik, atau pandangan sinis. Kita tidak boleh mem-bully atau menghina sesama teman, karena hal itu merupakan perbuatan tercela. Sekali lagi, cinta dan kasih sayang harus menjadi warna kehidupan yang terinternalisasi dalam perilaku sehari-hari," pungkas Akhmad Sururi.