Aksi massa yang terjadi di Jakarta dan sejumlah daerah saat ini menjadi keprihatinan kita bersama. Demonstrasi yang bersifat anarkis dan merusak beberapa fasilitas umum, seperti kantor DPRD, Mapolres, pos polisi, dan lainnya, menjadi luapan amukan massa. Mereka menyampaikan aspirasi, tetapi dengan cara anarkis dan sikap emosional berlebihan. Oleh karena itu, sebagai bangsa yang memiliki nurani sehat, kita seharusnya menyadari bahwa tindakan anarkis dan perusakan tidak dibenarkan oleh agama maupun hukum negara.
Menyampaikan aspirasi di ruang publik merupakan hak rakyat, namun harus dibarengi dengan sikap santun dan akhlakul karimah. Sikap arogan dan kekerasan juga tidak boleh dilakukan oleh siapapun. Di tengah situasi yang memanas dan menelan korban, seperti Affan Kurniawan dan tiga ASN di Makassar, hal ini menjadi keprihatinan seluruh bangsa.
Dalam situasi yang sedang tidak kondusif di Indonesia saat ini, Kyai Abdul Rohman, selaku Ketua Dewan Pengurus Wilayah Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (DPW FKDT) Jawa Tengah, menghimbau seluruh pengurus DPC, DPAC FKDT, dan warga Madrasah Diniyah Takmiliyah (Madin) se-Jateng agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan sengaja ingin membuat negara kacau. Tindakan anarkis dengan merusak fasilitas sengaja diciptakan agar negara Indonesia yang kita cintai hancur di tangan bangsanya sendiri. Tentu hal ini bukan menjadi harapan kita bersama. Bangsa Indonesia yang besar dan selama ini hidup rukun, damai, dan tenteram, hari ini terciderai oleh aksi demonstrasi yang anarkis.
Oleh karena itu, Yai Dur menghimbau seluruh warga Madin di Jawa Tengah agar tetap waspada dan selalu menjaga kondusifitas demi ketentraman dan keamanan bangsa. Sebagai guru MDT, tetaplah menjalankan aktivitas mengajar murid-murid, jangan sampai mengikuti pergerakan kelompok yang berbuat anarkis. Sebagai bentuk keprihatinan atas kondisi bangsa saat ini, mari kita berdoa bersama dengan istighotsah di masjid atau mushola terdekat demi perdamaian dan ketentraman bangsa. Dalam situasi seperti ini, doa bersama dan istighotsah sangat penting dan mendesak. Kita hanya berharap dan memohon kepada Allah SWT melalui doa dan istighotsah agar Indonesia kembali aman dan tentram. Mereka yang bertindak anarkis diharapkan segera menyadari pentingnya mencintai bangsanya sendiri.
“Kami juga berharap pemerintah dan aparat keamanan, bersama tokoh agama dan masyarakat, untuk melakukan doa bersama. Bersatu dan berjamaah dalam berdoa demi ketentraman dan keamanan bangsa. Lebih dari itu, aparat keamanan tetap bertugas mengamankan situasi dan kondisi dengan menjalin komunikasi serta koordinasi bersama tokoh agama dan masyarakat,” pungkas Kyai Abdul Rohman saat dihubungi via telepon, Sabtu, 30 Agustus 2025.