Rapimnas DPP FKDT: Memperkuat Soliditas Ustadz Madrasah Diniyah Takmiliyah Menuju Indonesia Emas

 

Perhelatan permusyawaratan tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Dewan Pengurus Pusat Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (DPP FKDT) akan berlangsung mulai tanggal 17 hingga 19 Juli di Hotel Bidakara Jakarta. Forum ini akan menghadirkan seluruh pimpinan DPW FKDT se-Indonesia dengan tema “Memperkuat Soliditas Ustadz Madrasah Diniyah Takmiliyah Menuju Indonesia Emas”.

Tema ini menjadi komitmen DPP FKDT untuk menekankan soliditas seluruh pendidik (Ustadz) MDT dalam rangka mempersiapkan generasi Indonesia emas. Yang dimaksud dengan “soliditas” adalah kekuatan bersama dalam peningkatan kompetensi dan dedikasi seorang Ustadz MDT untuk mewujudkan generasi hebat menuju Indonesia emas.

Sebagai pendidik di lingkungan MDT, tugas seorang Ustadz tidak hanya sekadar mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga ta’dib (mendidik karakter) dan menjadi pendidik ruhani. Ilmu agama yang diajarkan kepada murid-murid MDT tidak hanya sebatas teori pembelajaran akademik, tetapi merambah dalam ruang pengamalan dan penghayatan nilai ajaran agama Islam. Karena sesungguhnya, Islam tidak berhenti pada tataran pengetahuan dan ritual. Penghayatan nilai-nilai ajaran Islam akan mendorong murid untuk melaksanakan Islam secara kaffah.

Oleh karena itu, komitmen bersama seluruh komunitas guru MDT di bawah organisasi FKDT untuk mewujudkan generasi Indonesia hebat harus diimbangi dengan peningkatan kompetensi sebagai pendidik. Pendidik (Ustadz) merupakan komponen penting dalam dunia pendidikan, sehingga kehadirannya di pentas kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi ruh untuk memperkuat karakter keagamaan generasi bangsa.

Sejalan dengan hal tersebut, Rapimnas DPP FKDT menjadi forum strategis untuk merumuskan konsep soliditas dan penguatan kompetensi guru MDT. Hal ini bersinergi dengan kebiasaan anak-anak Indonesia hebat yang didalamnya terdapat kebiasaan beribadah. Ini menjadi salah satu titik fokus yang berkaitan dengan kompetensi guru MDT.

Implementasi kebiasaan beribadah sebenarnya menjadi tanggung jawab lembaga pendidikan formal. Namun demikian, hal ini tentu membutuhkan langkah bersama dengan guru MDT, mengingat keterbatasan jam pelajaran di lembaga pendidikan formal yang hanya berlangsung dari pagi hingga siang hari. Sementara rutinitas ibadah, khususnya sholat lima waktu, hanya memungkinkan sholat Duhur yang dapat dilakukan di sekolah. Oleh karena itu, kolaborasi dan sinergi antara lembaga pendidikan formal dengan MDT sangat penting.

Menghadapi Indonesia emas, peran MDT dalam memperkuat generasi yang terbiasa melakukan ibadah sangatlah vital. Ibadah menjadi ruh yang memperkuat karakter keagamaan, yang berfungsi sebagai pengendali bagi generasi bangsa dalam menghadapi tantangan hidup, terutama tantangan remaja. Kehadiran MDT dengan kekuatan kompetensi guru yang dimiliki merupakan kekuatan yang harus kita dorong bersama.

Lebih dari itu, kehadiran pemerintah dengan kekuatan regulasinya akan menjadi langkah kongkret dengan implementasi kebijakan secara massif. Karena sesungguhnya, pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara masyarakat dan pemerintah. FKDT menjadi kelompok masyarakat yang menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan eksistensi MDT di Indonesia, memiliki keterpanggilan nurani untuk bersama mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Melalui Rapimnas DPP FKDT, diharapkan eksistensi MDT dapat semakin kuat melalui peningkatan kompetensi guru MDT yang akan didukung secara massif dengan regulasi yang berpihak. MDT menjadi bagian penting dalam pendidikan keagamaan yang mendukung persiapan menuju Indonesia emas. Oleh karena itu, sudah saatnya seluruh elemen bangsa bergandengan tangan untuk mewujudkan Indonesia hebat menuju Indonesia emas dengan memperkuat pendidikan MDT.

Previous Post Next Post

ظ†ظ…ظˆط°ط¬ ط§ظ„ط§طھطµط§ظ„