Pelantikan PAC IPNU / IPPNU Kec Wanasari: Kolaborasi Ilmu, Aksi dan Hati

Oleh : Akhmad Sururi ( Sekretaris MWC NU Wanasari ) 

Hari ini, (Ahad 14 Rabiul Awal 1447 / 7 September 2025) kita akan menyaksikan kegiatan Pelantikan PAC IPNU dan IPPNU Wanasari masa khidmat 2025 - 2027 dengan tajuk " kolaborasi ilmu, aksi dan hati."  Tema tersebut tentu memiliki makna yang sangat terkait dengan semboyan IPNU /IPPNU, belajar, berjuang dan bertaqwa. Oleh karena itu sesungguhnya eksistensi  kader NU dalam ruang yang paling dasar dalam hal ini IPNU / IPPNU tidak bisa dilepaskan dari ilmu, aksi dan hati.

Sebagai kader NU harus memiliki ilmu pengetahuan yang menjadi dasar dan pijakan dalam menjalankan tugas dan amanat organisasi. Dengan ilmu maka arah yang akan dilaksanakan memiliki dasar atau kajian teori yang jelas. Di lingkungan NU orang yang berilmu memiliki sanad yang secara geneologis bisa dipertanggungjawabkan dunia akhirat. Dalam dunia akademik sebuah karya ilmu pengetahuan yang tertuang dalam skripsi, tesis dan disertasi juga harus memiliki landasan teori.


Sehubungan dengan ruang kader diproyeksikan untuk masa depan NU, maka su
dah barang tentu dasarvkeilmuan yang dimiliki tidak lepas dari ilmu keagamaan berbasis Ahlus sunah wal jamaah. Hal ini sangat penting karena generasi Z saat sekarang memiliki kecenderungan lepas dari nilai dan tradisi keagamaan. Oleh karena itu kehadiran IPNU/ IPPNU sangat diharapkan memberikan warna keilmuan yang selaras nilai nilai Ahlusunah Wal jamaah. 

Lebih dari itu mengahadapi era tantangan zaman, maka pengetahuan beberapa bidang dalam dunia modern juga tidak boleh kita tinggalkan. Inilah yang dipesankan oleh para ulama dengan kaidah " Al muhafadhatu ala qodims sholaoh wal akhdzu bil jadidil ashlah. " Tanpa wal akhdzu bil jadidil ashlah,  kader NU akan banyak tertinggal oleh kemajuan zaman, terutama terkait dengan informasi dan teknologi.

Sebagai kader yang berilmu tentu tidak akan berhenti pada area kognisi, akan tepat akan merambah pada tataran aksi. Disinilah bisa dibedakan antara aksinya orang yang berilmu ala NU dengan mereka yang tidak bersandarkan kepada Ilmu. Aksi sendiri merupakan gerak langkah implementatif atas pengetahuan yang dimiliki untuk mewujudkan kemajuan dan perkembangan organisasi. Tanpa aksi,maka organisasi akan menjadi stagnasi. Aksi tanpa ilmu akan menjadi anarkhi. Inilah yang tidak boleh terjadi di kalangan kamunitas nahdliyin.


Satu nafas dalam aksi adalah berjuang yang menjadi motto IPNU IPPNU. Berjuang dengan bekal keilmuan yang kuat akan banyak kemungkinan untuk menemukan titik keberhasilan. Aksi dan berjuang secara fisik bagi kader NU,tentu berorentasi terhadap kemaslahatan generasi bangsa agar menjadi generasi yang hebat dan bermartabat serta tangguh menghadapi tantangan zaman. Dalam kata berjuang tidak ada kata mundur satu langkahpun demi tegak dan  berkembangnya ajaran Ahlus sunah wal jamaah di kecamatan Wanasari secara khusus dan umum di republik Indonesia tercinta.

Spirit berjuang dan beraksi dalam membawa panji kebesaran IPNU IPPNU tentu harus didasari oleh ketulusan hati. Hal tersebut karena ketulusan hati menjadi energi yang sungguh dahsyat dalam mewujudkan harapan dan cita-cita bersama dalam organisasi. Hati yang tulus sepadan dengan jiwa yang bertaqwa. Oleh karena itu belajar, berjuang dan bertaqwa menjadi satu tarikan nafas dengan, kolaborasi ilmu, aksi dan hati. Inilah yang harus menjadi komitmen kita bersama dalam berkhidmat kepada NU. 

IPNU dan IPPNU sebagai kader NU pada strata pertama dibutuhkan konstruksi yang kokoh dalam beraqidah, beribadah dan beramaliah dengan nilai akhlakul karimah. Ini yang menjadi perhatian kita bersama dengan kader NU yang akan meneruskan perjalanan estafet kepemimpinan masa depan.

Selamat dan sukses untuk Pelantikan PAC IPNU dan IPPNU Wanasari masa khidmat 2025 - 2027.

Previous Post Next Post

ظ†ظ…ظˆط°ط¬ ط§ظ„ط§طھطµط§ظ„