TEGAL — "Sebagai pengurus FKDT, sangat diharapkan memiliki kemampuan tafaqquh fiddin (pemahaman mendalam tentang agama) sebagai hamba Allah dan kemampuan mengelola organisasi dengan berbagai gagasan untuk kemajuan organisasi," ujar Akhmad Sururi selaku Wakil Ketua DPW FKDT Jawa Tengah.
Beliau menyampaikan bahwa kemampuan tafaqquh fiddin menjadi fondasi utama karena pengurus berkhidmat di Madrasah Diniyah (MDT) yang merupakan pendidikan keagamaan Islam. Sementara itu, kemampuan mengelola organisasi atau imarah berfungsi untuk menggerakkan organisasi. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Musyawarah Anak Cabang (Musancab) DPAC FKDT Kecamatan se-Kota Tegal, pada Ahad, 28 September 2025, di SD Ikhsaniyah, Jalan Gajah Mada, Tegal.
"Dalam konteks ayat Al-Qur'an di Surah Al-Baqarah, pengurus adalah khalifah fil ardh (pemimpin di bumi). Ada dua dimensi khalifah dalam diri manusia yang menyandang sebagai pengurus. Pertama, sebagai hamba Allah yang melaksanakan amanat beribadah. Di sinilah kompetensi pemahaman keagamaan sangat dibutuhkan atau yang disebut dengan tafaqquh fiddin. Kedua, kemampuan imarah atau mengelola organisasi dengan menggerakkan potensi FKDT untuk kemaslahatan dan masa depan generasi bangsa," kata Akhmad Sururi.
Menurut Sururi, untuk dimensi kedua ini, dibutuhkan kecerdasan komunikasi dengan beberapa pihak demi kemajuan organisasi, termasuk dengan pemerintah setempat. "Oleh karena itu, setiap pengurus FKDT di malam hari melakukan ritual dengan kalimat Ya Robbi dan di siang hari bersama pejabat melakukan lobi. Dua hal ini akan menjadi kekuatan untuk menggerakkan FKDT," jelas Akhmad Sururi.
Di hadapan seluruh peserta Musancab FKDT yang terdiri dari Kepala MDT se-Kota Tegal, Wakil Ketua FKDT Jawa Tengah ini mengungkapkan bahwa program Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) terkait dengan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat menuju Indonesia Emas, salah satunya adalah kebiasaan beribadah. "Kebiasaan beribadah harus didukung dengan ilmu tata cara beribadah. Untuk mendapatkan ilmu beribadah, tentu harus belajar di MDT. Oleh karena itu, Sururi berharap ada simbiosis mutualisme antara MDT dan sekolah formal dalam bentuk MOU atau kerja sama."
Kegiatan Musancab FKDT kecamatan secara serentak ini juga sekaligus Rapat Koordinasi (Rakor) DPC FKDT Kota Tegal yang membahas beberapa hal terkait dengan pergerakan MDT di Kota Tegal.
Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Kantor Kemenag Kota Tegal, KH Ahmad Muhdzir, didampingi Kepala Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (Kasi PAKIS). Dalam sambutannya, Kepala Kantor sangat mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh DPC FKDT Kota Tegal. Ia berharap pembelajaran di MDT bisa mengimplementasikan pembelajaran bermakna.