WANASARI — Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Brebes, Drs. Wahidin, menghadiri kegiatan Musyawarah Kerja (Musker) MWC NU Wanasari kedua yang dirangkai dengan Bahsul Masail. Kegiatan ini dilaksanakan pada Ahad, 21 September 2025, bertempat di Pondok Pesantren Al-Fattah Tegalgandu, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes.
Mewakili Ketua PCNU Kabupaten Brebes, Wahidin menyampaikan beberapa amanat dari PBNU setelah beberapa hari yang lalu mengikuti pertemuan daring (melalui Zoom) yang diikuti oleh seluruh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Indonesia. Melalui pertemuan tersebut, PBNU, sebagaimana disampaikan oleh Wahidin, mengimbau kepada seluruh warga NU dalam menghadapi situasi dan kondisi bangsa ini agar tetap tenang dan selalu berdoa untuk ketenteraman bangsa.
Menyikapi isu keterlibatan PBNU terkait kasus haji tahun 2024, Wahidin menegaskan bahwa PBNU secara kelembagaan tidak terlibat dengan kasus aliran dana haji yang sedang dalam proses hukum. PBNU menjunjung tinggi penegakan hukum secara profesional.
"Menghadapi peringatan hari lahir NU, seluruh warga NU agar melakukan istigasah dan doa bersama serta kegiatan dengan membawa tasbih dan tongkat. Keduanya tersebut menjadi simbol awal berdirinya sebagai pusaka yang diberikan kepada KH. Hasyim Asy'ari," tutur Wahidin melanjutkan pesan dari PBNU.
Adapun untuk penyelenggaraan kegiatan Harlah, Wahidin menginformasikan akan dipusatkan di setiap wilayah dan cabang. Masing-masing pengurus PWNU dan PCNU diinstruksikan untuk mengundang warga NU untuk doa bersama dan melaksanakan ritual penyerahan tongkat dan tasbih."Sementara dalam menyikapi situasi politik dan ekonomi bangsa yang tidak menentu, PBNU menginstruksikan agar NU secara organisatoris hadir di tengah-tengah masyarakat untuk membuat jaringan pengamanan sosial. Pemberdayaan LAZISNU di semua tingkatan kepengurusan NU agar bisa memberikan kemanfaatan kepada umat. Lebih dari itu, ritual doa bersama dan majelis salawat Nariyah agar digerakkan oleh semua warga NU. Hal tersebut bertujuan agar kita semua, seluruh rakyat Indonesia, mendapatkan perlindungan dari Allah SWT," pungkas Kyai Wahidin.
Musker MWC NU Wanasari yang berlangsung selama satu hari terbagi dalam beberapa komisi. Komisi Bahsul Masail bertempat di aula Pondok Pesantren Al-Fattah, sementara komisi program dan rekomendasi di aula SMP NU Al-Fattah. Adapun peserta Musker tersebut terdiri dari utusan ranting NU se-Kecamatan Wanasari dan khusus untuk Bahsul Masail ditambah delegasi dari utusan beberapa pesantren di Kabupaten Brebes.