Ribuan jamaah hadir dalam acara Haul ke-10 Al-Maghfurlah KH Muhammad Wahib di kompleks makam keluarga, tepatnya di Dukuh Gondang, Desa Nyatnyono, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Mereka datang sejak pagi, mulai dari anak-anak tingkat RA, MI, MTs, hingga jamaah Nahdliyin di wilayah Kecamatan Ungaran Barat. Masyarakat Desa Nyatnyono juga berduyun-duyun menghadiri Haul tersebut, sambil duduk lesehan di lokasi yang telah disediakan oleh panitia. Murid-murid tarekat dan manakiban yang tersebar di wilayah Kabupaten Semarang juga turut hadir dalam Haul ke-10.
KH Wafi Maemun, putra Al-Maghfurlah KH Maemun Zubair, turut hadir dan berdoa dalam acara Haul KH M Wahib yang menyedot ribuan massa. Kehadiran Gus Wafi, panggilan akrab putra Mbah Maemun, merupakan kehormatan bagi keluarga besar Al-Maghfurlah KH M Wahib, termasuk Kyai Dur dan beberapa adiknya yang pernah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Sarang Rembang. KH Said Latif Hakim, selaku Pimpinan Jatman Idarah Wustho Jawa Tengah dan Dzuriyah keluarga Al-Maghfurlah KH Muslih Mranggen, juga hadir dalam Haul yang diselenggarakan pada hari Rabu, 27 Agustus 2025, bertepatan dengan 3 Rabiul Awal 1447.
KH Gumilang, putra Al-Maghfurlah KH Abdul Chamid Usman, Pendiri Pondok Pesantren Bodo Nahdlatut Tulab Kajoran Magelang, hadir dalam Haul tersebut dan turut memberikan doa. Kehadiran beliau menjadi keberkahan dalam kegiatan yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari. Lebih dari itu, kehadiran Gus Gumilang, yang sudah bersahabat lama dengan Kyai Abdul Rohman (putra KH M Wahib), menjadi sambungan ruhani sesama pengamal tarekat. Al-Maghfurlah KH Abdul Chamid, atau yang akrab dipanggil Mbah Chamid Kajoran, dikenal sebagai wali dengan julukan Kyai Seribu Masjid.
KH Mahyan Ahmad hadir dan menjadi penceramah dalam peringatan Haul ke-10. Mubaligh yang terkenal humoris asal Kabupaten Grobogan ini, di hadapan ribuan jamaah, menyampaikan ceramah keagamaan tentang Haul dan penghormatan kepada sesepuh para ulama. Termasuk acara hari ini yang menjadi bukti penghormatan kita semua kepada tokoh mursyid tarekat.
Menurut penuturan putra Al-Maghfurlah KH Muhammad Wahib, Kyai Abdul Rohman, semasa hidup beliau adalah pengamal tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah sebagai badal mursyid yang bersanad kepada KH Muslih Mranggen, dengan jamaah yang tersebar di wilayah Kabupaten Semarang. Beliau juga menjabat sebagai Rois Syuriah Ranting NU Nyatnyono hingga wafat.
Di samping itu, beliau juga menjadi pimpinan jamaah manakiban Syekh Abdul Qodir Jaelani yang secara rutin dilaksanakan setiap hari pasaran manis atau legi. Tradisi ini hingga sekarang diteruskan oleh Kyai Abdul Rohman bersama jamaah di beberapa tempat. Semasa hidupnya, Al-Maghfurlah mengasuh Pondok Pesantren Al Muhlisin dengan ratusan santri. Pondok Pesantren tersebut kini diteruskan oleh putra beliau, Kyai Abdul Rohman.
Kyai Dur menuturkan bahwa beliau lahir pada tahun 1933 di Desa Nyatnyono, saat Belanda bercokol di Nusantara. Beliau wafat pada tahun 2015, yang dalam hijriyahnya jatuh pada bulan Rabiul Awal tanggal 3. Oleh karena itu, setiap tanggal 3 Rabiul Awal diadakan Haul beliau. Masa pendidikan beliau di Pesantren Mranggen selama lebih dari tiga belas tahun. Saat di Pesantren, beliau menjadi santri dari Al-Maghfurlah KH Muslih.
Setelah pulang dari Pesantren, lanjut Kyai Dur, beliau mendirikan Pondok Pesantren Al Mukhlisin, termasuk didalamnya Madrasah Diniyah (Madin). Beliau juga mendirikan MI dan MTs Ma'arif Nyatnyono yang hingga sekarang sudah berkembang pesat.
"Dalam kehidupan bermasyarakat, beliau adalah tokoh yang kerap terlibat dalam pembangunan sarana dan prasarana desa, termasuk jalan. Keterlibatan beliau bukan sekadar tenaga, tetapi dana pribadi juga sering disumbangkan untuk pembangunan desa," kata Kyai Dur.
Kyai Dur menghaturkan terima kasih atas kehadiran seluruh jamaah, termasuk jamaah tarekat dan manakiban dalam acara Haul ke-10 Al-Maghfurlah KH Muhammad Wahib. Semoga kehadiran kita semua mendapatkan keberkahan dan menjadi amal ibadah, sekaligus mengingatkan kita semua bahwa suatu saat kita akan kembali ke alam barzah.
رحمه الله واكرم مثواه
ReplyDelete